“TUPPERWARE”
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Tupperware adalah perusahaan multinasional yang memproduksi dan memasarkan
produk plastic berkualitas untuk rumah tangga. Kantor ousatnya berkedudukan di
Orland Amerika serikat. Dengan sistem penjualan Direct Selling (penjualan
langsung). Kini Tupperware berkembang sangat pesat dan menjangkau pasar lebih
dari 100 negara. Di banyak negara, Tupperware selalu menempati ranking atas di
antara perusahaan-perusahaan direct selling lainnya.
Berawal dari penemuan material
plastic yang telah diperbaharui oleh Earl Tupper tahun 1938 di Amerika yang
kemudian dikembangkan pada tahun 1964. Maka lahirlah produk-produk inovatif
dengan merk Tupperware yang mempermudah kehidupan ibu-ibu rumah tangga di
Amerika. Cara penjualan yang unik diperkenalkan oleh Brownie Wise melalui Home
Party yang informative dan menyenangkan.Di berbagai belahan dunia, Home Party
Tupperware kini lebih dikenal dengan nama Tupperware Party. Diperkirakan setiap
2,3 detik diselenggarakan Tupperware Party di salah satu dunia.
Tupperware selalu melahirkan
produk-produk baru yang inovatif dan berkuaitas, selalu jeli memanfaatkan
teknologi dan tanggapan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
masyarakat. Semua produk Tupperware memiliki desain unik dan inovatif dengan
warna-warna yang khas, trendi dan menarik. Produk Tupperware menggunakan
bahan-bahan kualitas terbaik yang aman bagi kesehatan, ramah lingkungan dan
dijamin dengan garansi produk (jika rusak dalam pemakaian normal). Itulah
keistimewaan sekaligus komitmen Tupperware : “Memberikan Kepuasan maksimal
kepada semua pencinta dan pengguna produk Tupperware dimana pun meraka berada”.
Secara resmi, Tupperware
dipasarkan di Indonesia tahun 1991 oleh PT Alif Rose di Jakarta adalah
Distributor pertama, dan hingga saat ini sudah ada lebih dari 70 Distributor
resmi yang tersebar di berbagai kota besar di seluruh Indonesia.
Dukungan oleh lebih dari 150.000 tenaga penjual
independen (Tupper Lady), Produk Tupperware berhasil menembus berbagai
kalangan. Berbagai pelatihan dan bimbingan diberikan sebagai bekal untuk
menjadi tenaga penjual yang tanggauh.Walaupun terdiri dari berbagai latar
belakang ekonomi dan pendidikan, tetapi ada satu persamaannya, yaitu mereka
bisa menyisihkan waktu untuk keluarga, sekaligus pencapaian karir dan
penghasilan yang sangat memuaskan.
Visi Tupperware Indonesia adalah
menjadi “Company of Choice dan Brand of Choice”. Sedangkan misinya adalah
“mengubah hidup orang dan keluarganya menjadi lebih baik”
1.2 RUMUSAN
MASALAH
Hal inilah yang menarik penulis
untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan Tupperware
karena menurut Griffin (2002: 29) loyalitas mengacu pada perilaku dari unit-unit
pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menerus terhadap
barang atau jasa perusahaan yang dipilih. Loyalitas konsumen memiliki peranan
penting dalam sebuah perusahaan, mempertahankan mereka berarti meningkatkan
kinerja keuangan dan kinerja kelangsungan hidup perusahaan, hal ini menjadi
alasan utama bagi perusahaan untuk menarik dan mempertahankan mereka. Menurut
Dharmmesta (1999: 128) faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas adalah faktor
harga, pelayanan, kualitas produk dan promosi.
1.3 TUJUAN
PEMBAHASAN
Melihat keterkaitan variabel
kualitas produk, harga, promosi dan desain sebagai variabel independen, dan
loyalitas sebagai variabel dependen. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
ini adalah:
a)
Untuk mengetahui pendapat
konsumen mengenai kualitas produk, harga, promosi dan desain produk pada
Tupperware;
b)
Untuk mengetahui tingkat
loyalitas konsumen pada Tupperware;
c)
Untuk membuktikan pengaruh
faktor-faktor kualitas produk, harga, promosi dan desain produk terhadap
loyalitas konsumen Tupperware.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 KAJIAN
TEORI
Menurut Kotler dan Amstrong (2000:
9), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka untuk menciptakan,
menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Untuk mencapai
hal tersebut, perusahaan perlu mendapatkan orientasi pada konsumen dengan
menentukan kebutuhan pokok konsumen, kelompok pembelian yang dijadikan sasaran
pejualan, menentukan produk dan program pemasaran, mengadakan penelitian pada
konsumen dan menentukan harga yang paling sesuai agar produk yang dihasilkan
dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen. Menurut Swastha (2009: 75),
definisi loyalitas pelanggan adalah kesetiaan konsumen untuk terus menggunakan
produk yang sama dari suatu perusahaan. Loyalitas menggambarkan perilaku yang
diharapkan sehubungan dengan produk atau jasa. Loyalitas konsumen akan tinggi
apabila suatu produk dinilai mampu memberi kepuasan tertinggi sehingga
pelanggan enggan untuk beralih ke merek lain. Adapun ciri-ciri konsumen yang
loyal terhadap barang atau jasa menurut Griffin (2002: 31) adalah sebagai
berikut :
a)
Melakukan pembelian berulang
secara teratur;
b)
Membeli antar lini produk atau
jasa;
c)
Mereferensikan kepada orang
lain;
d)
Menunjukkan kekebalan dari daya
tarik produk sejenis dari pesaing.
Kualitas
produk adalah suatu nilai dari produk atau jasa, dimana nilai produk atau jasa
sesuai dengan apa yang diharapkan atau melebihi apa yang diharapkan sehingga
produk atau jasa tersebut dapat memenuhi kebutuhan pemakainya (Kotler dan
Amstrong, 2000: 70). Kualitas yang baik dari suatu produk akan menghasilkan
kepuasan konsumen. Suatu produk dapat dikatakan berkualitas apabila produk
tersebut dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan sesuai dengan yang diharapkan atau
melebihi apa yang diinginkan konsumen. Menurut David dikutip Vincent Gasperz
untuk menentukan kualitas barang dapat melalui 8 dimensi (Umar, 2000: 37) yaitu
:
a)
Performance (Kinerja);
b)
Features (Fitur);
c)
Reliability (Keandalan);
d)
Conformance (Kesesuaian);
e)
Durability (Daya tahan);
f)
Service ability (Kemampuan
layanan);
g)
Aesthetics (Estetika) ;dan
h)
Fit and finish (Fit dan
selesai).
Harga adalah jumlah uang (ditambah
beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Swastha, 2009: 241). Harga selain
merupakan jalan masuknya uang ke perusahaan, juga berhubungan dengan kualitas produk
atau jasa. Perusahaan harus mampu menciptakan strategi penentuan harga yang
tidak hanya memberi keuntungan bagi perusahaan, namun juga memuaskan
pelanggannya.
Promosi merupakan aktivitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi / membujuk, dan
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan (Tjiptono, 2005: 132). Beberapa jenis promosi yang sering disebut
sebagai bauran promosi menurut Swastha (2009: 238) adalah:
a)
Periklanan;
b)
Promosi penjualan;
c)
Personal selling; dan
d)
Public relation.
Secara lebih sederhana, Shimp (2002: 357-362),
menggolongkan tujuan iklan, yaitu :
a)
Informing (memberi informasi);
b)
Persuasioning
(mempersuasi/membujuk);
c)
Reminding (mengingatkan);
d)
Adding value (memberi nilai
tambah) dan
e)
Assisting (mendampingi) upaya-upaya
lain dari perusahaan.
Desain produk adalah masalah
desain dari suatu produk telah menjadi salah satu faktor yang perlu mendapatkan
perhatian serius dari manajemen khususnya team pengembangan produk baru, karena
sasaran konsumen yang dituju tidak sedikit yang mulai mempersoalkan masalah
desain suatu produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
(Angipora ,2002 : 175). Aspek desain dalam kegiatan pemasaran merupakan salah
satu pembentuk daya tarik terhadap suatu produk.
Menghadapi perkembangan yang semakin canggih, setiap
perusahaan akan semakin bersaing antar satu perusahaan dengan perusahaan
lainnya dalam hal inovasi dan pengembangan produk. Hal ini dilakukan untuk
memenuhi tuntutan dan selera konsumen dari tahun ke tahun yang selalu berubah sesuai
dengan perkembangan teknologi dan jaman.
2.2 METODE
PENELITIAN
Tipe penelitian adalah explanatory
(jelas), populasi penelitian seluruh mahasiswa dan mahasiswi yang ada di
Universitas Gunadarma yang menjadi pelanggan Tupperware. Jumlah sampel dalam penelitian
ini adalah 100 responden dengan menggunakan Purposive Sampling dengan syarat-syarat
sebagai berikut:
a)
Sehat jasmani dan rohani ;
b)
Dapat diwawancarai;
c)
Telah menggunakan Tupperware
lebih dari 1 tahun;
d)
Membeli produk Tupperware lebih
dari 1 kali dalam 1 tahun terakhir;
e)
Responden merupakan karyawan
salah satu fakultas di Universitas Gunadarma.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan teknik
Non Probability Sampling dan teknik Purposive Sampling.
Skala pengukuran yang digunakan
yaitu skala likert. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi, kuesioner,
metode kepustakaan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu
analisis kualitatif dan kuantitatif. Alat analisis yang digunakan dalam analisis
data kuantitatif yaitu uji validitas dan reliabilitas, analisa regresi
sederhana, analisa regresi linear berganda, koefisien determinasi dan pengujian
hipotesis melalui uji t dan uji F.
2.3 HASIL
PENELITIN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka
didapatkan hasil penelitian seperti pada table dibawah ini:
Tabel 1
Hasil Penelitian
NO.
|
UJI HIPOTESIS
|
t HITUNG/F HITUNG
|
SIGNIFIKANSI
|
DETERMINASI
|
HIPOTESA
|
1
|
Pengaruh Kualitas Produk (X1) terhadap Loyalitas (Y)
|
7,307
|
0,000
|
35,3%
|
Ha Diterima
|
2
|
Pengaruh Harga (X2)
terhadap Loyalitas (Y)
|
16,235
|
0,000
|
72,9%
|
Ha Diterima
|
3
|
Pengaruh Promosi (X3)
terhadap Loyalitas (Y)
|
6,858
|
0,000
|
32,4%
|
Ha Diterima
|
4
|
Pengaruh Desain (X4)
terhadap Loyalitas (Y)
|
4,603
|
0,000
|
17,8%
|
Ha Diterima
|
5
|
Pengaruh Kualitas Produk
(X1), Harga (X2), Promosi
(X3) dan Desain (X4)
terhadap Loyalitas (Y)
|
145,306
|
0,000
|
85,4%
|
Ha Diterima
|
Berdasarkan hasil penelitian
diatas diketahui bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas. Hasil uji determinasi antara kualitas produk terhadap
loyalitas sebesar 35,3%, ini berarti 35,3% % variasi atau perubahan yang
terjadi pada variabel loyalitas konsumen dipengaruhi oleh kualitas produk.
Harga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas. Hasil uji determinasi antara harga terhadap
loyalitas sebesar 72,9%, ini berarti 72,9% variasi atau perubahan yang terjadi
pada variable loyalitas konsumen dipengaruhi oleh harga.
Promosi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas. Hasil uji determinasi antara promosi terhadap
loyalitas sebesar 32,4%, ini berarti 32,4% variasi atau perubahan yang terjadi
pada variabel loyalitas konsumen dipengaruhi oleh promosi.
Desain berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas. Hasil uji determinasi antara desain terhadap
loyalitas sebesar 17,8%, ini berarti 17,8% variasi atau perubahan yang terjadi
pada variabel
loyalitas konsumen dipengaruhi oleh desain.
Kualitas produk, harga, promosi
dan desain berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. Hasil uji
determinasi antara kualitas produk, harga, promosi dan desain terhadap
loyalitas sebesar 85,4%, ini berarti 85,4% variasi atau perubahan yang terjadi
pada variabel loyalitas konsumen dipengaruhi oleh kualitas produk, harga,
promosi dan desain.
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan dinyatakan bahwa variabel kualitas produk, harga, promosi dan desain
berpengaruh terhadap loyalitas. Loyalitas pelanggan merupakan suatu ukuran
keterikatan konsumen terhadap sebuah merek. Secara umum dikatakan bahwa
konsumen puas dengan keseluruhan kinerja atas produk atau jasa yang didapatkan.
Konsumen akan memilih produk
dengan kualitas produk yang baik. Dalam penelitian ini konsumen yang menilai
bahwa produk Tupperware memiliki kualitas produk yang baik dan sesuai dengan
kebutuhan pelanggan. Dari penelitian ini diketahui bahwa kualitas dari produk
Tupperware telah sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen meluputi
kegunaan, kesesuaian produk, daya tahan, keawetan dan keistimewaan tambahan
yang dimiliki oleh produk Tupperware.
Konsumen akan membandingkan
kualitas produk dengan produk lain sehingga konsumen dapat menentukan produk
yang dipilih untuk jangka waktu yang lama.
Kemudian penilaian yang baik
mengenai produk yang sesuai dengan tingkat baik atau tidaknya kualitas produk
yang diberikan dengan kesesuaian harga mendorong pelanggan untuk setia terhadap
produk tersebut. Harga yang wajar akan menjadi keputusan bagi konsumen untuk
tetap setia pada produk tersebut. Hasil ini mendapatkan bahwa dalam banyak hal
karakteristrik, harga produk Tupperware sudah sesuai dengan kriteria
sebagaimana yang diharapkan oleh konsumen, dimana dalam hal ini konsumen atau
calon konsumen akan mengharapkan harga produk yang sesuai dengan keistimewaan
produk yang ada, harga yang relatif terjangkau dan harga yang sudah sesuai dengan
manfaat produk.
Promosi menurut Kotler (2000: 355)
merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen sasaran
(target consumers) agar membelinya. Iklan yang memiliki daya tarik tinggi akan meningkatkan
kesadaran merek, mendorong pencobaan terhadap merek, dan menekankan pembelian ulang.
daya tarik iklan yang tinggi akan memunculkan memori yang kuat dibenak konsumen
yang nantinya mendorong munculnya perilaku pembelian ulang di masa depan.
Pembelian ulang tersebut merupakan indikator dari munculnya loyalitas konsumen
yang tinggi. Semakin tinggi daya tarik dari promosi maka semakin tinggi munculnya
loyalitas konsumen.
Konsumen dalam mencari atau
memilih produk akan mempertimbangkan faktor desain produk tersebut, Tupperware
dinilai oleh konsumen memiliki desain yang menarik, bervariatif dengan konsep
yang tidak terlihat ketinggalan zaman. Selanjutnya dari kondisi tersebut
diperoleh adanya loyalitas pelanggan yang semakin tinggi yang dapat dilakukan
oleh konsumen.
BAB
III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Faktor yang paling berpengaruh
adalah harga, sebesar 72,9% variasi atau perubahan yang terjadi pada variabel
loyalitas konsumen dipengaruhi oleh harga, sisanya yaitu sebesar 27,1% perubahan
yang terjadi pada variabel loyalitas konsumen dipengaruhi oleh variabel di luar
harga. Harga produk Tupperware adalah sangat tinggi. Dengan harga yang sangat
tinggi tersebut konsumen mendapatkan kualitas yang baik dan manfaat dari produk
Tupperware seperti yang mereka harapkan.
Yang kedua adalah kualitas produk,
sebesar 35,3% variasi atau perubahan yang terjadi pada variabel loyalitas
konsumen dipengaruhi oleh kualitas produk, sisanya sebanyak 64,7% perubahan yang
terjadi pada variabel loyalitas konsumen dipengaruhi oleh variabel di luar
kualitas produkKualitas produk Tupperware adalah sangat baik. Hal ini
dikarenakan produk Tupperware dapat menjalankan fungsinya untuk kegiatan
sehari-hari, produk yang diberikan sesuai dengan spesifikasi yang ditawarkan,
memiliki keawetan dan daya tahan yang bagus serta memiliki sangat banyak keistimewaan.
Yang ketiga adalah promosi,
sebesar 32,4% variasi atau perubahan yang terjadi pada variable loyalitas
konsumen dipengaruhi oleh promosi, sisanya sebesar 67,6% perubahan yang terjadi
pada variabel loyalitas konsumen dipengaruhi oleh variabel di luar promosi.
Promosi yang disampaikan oleh Tupperware tergolong baik. Media promosi yang
digunakan oleh Tupperware bervariasi dan memiliki daya tarik promosi yang
menarik. Pesan yang disampaikan jelas dan lengkap serta frekuensi kegiatan
promosi yang dilakukan juga sering.
Yang terakhir adalah desain,
Sebesar 17,8% variasi atau perubahan yang terjadi pada variable loyalitas konsumen
dipengaruhi oleh desain, sisanya sebesar 82,2% perubahan yang terjadi pada variable
loyalitas konsumen dipengaruhi oleh variabel di luar desain. Desain dari produk
Tupperware adalah bagus. Bentuk dan warna dari produk Tupperware dapat
dikatakan menarik. Desain grafis yang ditawarkan juga menarik perhatian.
Sehingga dapat dikatakan penampilan keseluruhan produk Tupperware menarik.
Nilai korelasi antara variabel
kualitas produk (X1), harga (X2), promosi (X3) dan desain (X4) terhadap variabel
loyalitas konsumen (Y) yaitu sebesar 0,927 yang termasuk kategori korelasi
sangat kuat. Jadi dapat dinyatakan terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara variabel kualitas produk (X1), harga (X2), promosi (X3) dan
desain (X4) secara bersama-sama terhadap variable loyalitas konsumen (Y). Sebesar
85,4% variasi atau perubahan yang terjadi pada variabel loyalitas konsumen
dipengaruhi oleh kualitas produk, harga, promosi dan desain. Loyalitas konsumen
Tupperware adalah sangat tinggi. Konsumen sangat sering melakukan pembelian
berulang dan mereka memiliki kemauan untuk merekomendasikan produk Tupperware
kepada orang lain. Konsumen juga sangat tidak ingin berpindah kepada produk
lain yang sejenis.
3.2 SARAN
Kualitas produk yang dimiliki oleh
Tupperware sudah sangat baik. Oleh karena itu kualitas dari produk hendaklah
dipertahankan agar konsumen terus loyal terhadap produk Tupperware dan tidak berpindah
pada produk lain yang sejenis karena saat ini banyak bermunculan produk-produk plastic
yang menyerupai Tupperware.
Harga dari produk Tupperware yang
sangat tinggi, bagi konsumen kelas menengah ke bawah dirasakan tidak terjangkau
sehingga mereka harus mencicil apabila ingin membeli. Hendaknya Tupperware
dapat sedikit menurunkan harga produk agar konsumen kelas menengah ke bawah
dapat juga menggunakan produk Tupperware dan merasakan
keistimewaan-keistimewaan yang dimiliki oleh produk Tupperware.
Promosi yang dilakukan oleh
Tupperware jarang diketahui oleh masyarakat. Hendaknya Tupperware lebih gencar
lagi dalam melakukan promosi agar Tupperware lebih dikenal oleh masyarakat
banyak karena masih banyak yang mengenal Tupperware hanya sebagai barang plastic
biasa yang memiliki harga yang mahal. Mereka kurang mendapatkan informasi
mengenai Tupperware dan kelebihannya.
Desain yang dimiliki oleh produk
Tupperware khususnya desain grafis untuk kid’s collection hendaknya lebih
beragam lagi karena anak-anak menyukai hal-hal atau gambar yang ceria dan lucu.
DAFTAR PUSTAKA
Dharmmesta, Basu Swastha. 1999. Loyalitas Pelanggan:Sebuah Kajian
Konseptual Sebagai Panduan Bagi Peneliti. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia
vol.14 no.3 1999.
Griffin, Jill. 2002. Costumer Loyalty. Jakarta: Erlangga.
Kertajaya, Hermawan. 2002. Marketing Plus 2000. Jakarta: Gramedia.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2000. Prinsip-Prinsip Pemasaran.
Jakarta: Erlangga.
Marius P. Angipora. 2002. Dasar-Dasar Pemasaran, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Swastha, Basu. 2009. Azas-azas Marketing. Yogyakarta: Liberty.
Tjiptono, Fandy. 2005. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : ANDI.
Umar Husein. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama.
SUMBER : Google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar